Menjadi Narasumber Dialog Terbuka Harganas 2023 Palembang, Ini Kata Bupati Tegal Soal Tangani Stunting

- 18 Juli 2023, 18:40 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah saat menjadi narasumber Harganas 2023 Palembang, soal tangani stunting
Bupati Tegal Umi Azizah saat menjadi narasumber Harganas 2023 Palembang, soal tangani stunting /Doc/

SEPUTAR PANTURA - Penanganan stunting merupakan bagian dari upaya besar bangsa Indonesia membangun generasi sehat, cerdas dan kuat guna mendukung terwujudnya Indonesia Emas dan Indonesia Maju yang berdaya saing, baik secara ekonomi maupun produktivitasnya di pasar kerja global.

Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal, Umi Azizah saat didaulat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi narasumber acara Dialog Terbuka Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan di Hotel Wyndham Opi Palembang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Senin 3 Juli 2023 lalu.

Sejalan dengan instruksi Presiden RI yang menargetkan penurunan stunting nasional di angka 14 persen tahun 2024, pihaknya pun berupaya maksimal meraihnya lewat berbagai cara, daya dan upaya, termasuk mengalokasikan anggaran yang mendukung pencegahan dan penanganan stunting senilai total Rp64,6 miliar tahun 2023 ini untuk intervensi gizi spesifik dan sensitif.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Tempat Nongkrong Murah di Kota Prabumulih, Worth It!

“Angka prevalensi stunting kami berdasarkan SSGI (studi status gizi Indonesia) terus berkurang dari 30,6 persen di tahun 2018 menjadi 25,14 persen di tahun 2019 atau masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional,” ungkap Umi Azizah.

Namun demikian, di depan presenter Zilvia Iskandar selaku moderator Umi mengaku, selama pandemi lalu angkanya sempat naik menjadi 28 persen di tahun 2021. Sehingga dari sini, pihaknya memperkuat koordinasi yang tidak hanya dari lingkup pemerintahan saja, tapi juga pentahelix dengan melibatkan elemen masyarakat, komunitas peduli hingga pelaku usaha yang ditunjang adanya sinkronisasi perencanaan dengan penganggarannya.

Kerja sama dengan organisasi perempuan seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah dan Nasyiyatul Aisyiah menjadi modal sosial yang kuat untuk menjangkau sasaran ibu hamil dan balita stunting melalui program pemberian makanan tambahan dan bunda angkat balita stunting.

Baca Juga: Pergi ke Kota Palembang? Yuk Kunjungi 4 Rekomendasi Tempat Nongkrong Murah Berikut

“Selain semangat militansi dan kemandirian yang tinggi, organisasi perempuan Muslimat NU, Fatayat NU juga Aisyiah ini punya peran penting menjembatani program pemerintah di wilayah, sebab rantai strukturalnya masuk sampai ke desa-desa,”  jelasnya.

Lebih lanjut Umi menggaris bawahi bahwa data menjadi elemen terpenting untuk menjamin efektivitas intervensi gizi sensitif maupun spesifik penanganan stunting. Metode sampling pada SSGI menurutnya hanya digunakan untuk mengetahui besaran masalah di daerah. Selebihnya untuk mendeteksi, mengidentifikasi masalah riil gizi balita dan jenis intervensinya diperlukan data by name by address.

Halaman:

Editor: Dimas Reza Y


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x