Asal Usul Kata Hari Tasyrik, Hari Dilarang untuk Berpuasa pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah

- 18 Juni 2024, 13:37 WIB
Ilustrasi gambar - asal usul hari tasyrik
Ilustrasi gambar - asal usul hari tasyrik /Pixbay/

SEPUTAR PANTURA - Hari Tasyrik adalah hari dimana tiga hari setelah hari raya Idul Adha. Dimana, hari Tasryik yang dimaksud adalah pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Hari Idul Adha merupakan salah satu hari besar Islam yang kerap dirayakan pada 10 Dzulhijjah. Dimana, perayaannya pada Senin 17 Juni 2024 kemarin.

Lantas, kenapa disebut dengan hari Tasyrik, begini kata Ustadz Dr Firanda Andirja.

Baca Juga: Kenapa Disebut dengan Hari Tasyrik, Begini Kata Ustadz Dr Firanda Andirja

Menurutnya, bahwa sebagian ulama mengatakan bahwa hari Tasyrik merupakan hari untuk meletakkan daging-daging didepan matahari untuk dijemur, sambil dikasih garam dan diasinkan.

Hal itu, dianggap sebagai metode dahulu untuk tata cara mengawetkan daging.

Karena, banyak daging yang mereka potong tidak mungkin mereka makan seluruhnya. Maka, diantara cara pengawetan daging tersebut, mereka men Tasyrik. Yakni, mereka potong potong karena pada 11, 12 dan 13 merupakan Dzulhijjah yaitu hari memotong kurban.

Hari memotong kurban yakni hari untuk memotong hewan hardyu bagi jamaah haji. Maka, mereka memotong daging tersebut tipis-tipis kemudian mereka menjemurnya dibawah sinar matahari.

Baca Juga: Idul Adha Sudah Dekat, Berikut Resep Tongseng Daging Sapi yang Menggugah Selera ala Devina Hermawan

Asal Usul Hari Tasyrik

Sebagaimana dilansir dari laman MUI, hari Tasyrik erat kaitannya dengan hari raya Idul Adha. Pada waktu tersebut, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Larangan tersebut selaras dengan pelaksanaan qurban itu sendiri.

Halaman:

Editor: Dimas Reza Y


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah