Kerap Banjir saat Musim Hujan, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Desak Permasalahan Sungai Jembangan Masuk RPD 2025

- 12 Januari 2024, 17:01 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Moch Faiq saat menghadiri pertemuan dengan beberapa elemen terkait Sungai Jembangan
Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Moch Faiq saat menghadiri pertemuan dengan beberapa elemen terkait Sungai Jembangan /Doc/

SEPUTAR PANTURA - Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Moch Faiq menilai sungai jembangan yang membentang di wilayah Adiwerna, Kabupaten Tegal menjadi persoalan serius. Sebab, disaat musim hujan telah tiba, sungai tersebut selalu menguap hingga menyebabkan sejumlah rumah warga di sekitarnya terancam banjir.

Hal tersebut ia sampaikan saat audiensi bersama dengan beberapa kepala desa di Kecamatan Adiwena, Kabupaten Tegal, Rabu 10 Januari 2024 lalu. Tak hanya Kades, sejumlah instansi terkait diantaranya BBWS Pemali Juana, Balai PSDA Pemali Comal, DPU PR Kabupaten Tegal, Bapedda, Disperkim juga ikut hadir dalam gelaran audiensi.

Menurut Faiq, permasalahan sungai jembangan yang turut menggenai rumah warga disekitarnya itu bisa dimasukan dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD).

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, TNI-Polri dan Elemen Masyarakat Gotong Royong Bersihkan Area Pasar Randudongkal

“Kami mendesak agar permasalahan Sungai Jembangan dimasukkan pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Tegal tahun 2025,” katanya.

Ia menyebut, permasalahan di sungai jembangan tak kunjung selesai. Bertahun-tahun setiap musim penghujan, rumah penduduk disekitar terancam banjir.

Oleh karenanya, lanjut Faiq, pihaknya meminta kepada Bapedda Kabupaten Tegal untuk memasukkan RPD Kabupaten Tegal tahun 2025 pada permasalahan Sungai Jembangan itu.

Baca Juga: Cegah Banjir, BBWS Akan Bangun Tanggul Kali Babakan

Faiq menjelaskan, permasalahan Sungai Jembangan sebetulnya sudah pernah dilakukan normalisasi oleh PSDA di tahun 2023 lalu. Namun, normalisasi tersebut dinilai hanya solusi jangka pendek.

"Untuk normalisasi kembali di tahun 2024 tidaklah bisa, hal itu karena ada beberapa kendala. Seperti alat berat yang digunakan tidak bisa masuk ke area sungai karena terhalang bangunan dan rumah penduduk. Ditambah permasalahan sosial oleh masyarakat desa setempat," jelasnya.

Halaman:

Editor: Dimas Reza Y


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x