SEPUTAR PANTURA – Biasanya, umat Muslim menjelang Ramadan ada tradisi yang namanya ziarah kubur.
Tradisi ini turun menurun yang dijadikan sebagai warisan budaya untuk sekedar mendoakan keluarga yang telah tiada didepan makam kuburnya.
Lantas, bagaimana hukum ziarah kubur menurut Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Begini Doa Ziarah Kubur Lengkap Beserta Artinya Jika Ingin ke Makam
Berikut ini kata Ustadz Adi Hidayat sebagaimana Seputar Pantura merangkum pada kanal YouTube Audio Dakwah pada Minggu 19 Maret 2023.
Menurutnya, ziarah dapat diartikan sebagai kunjungan, namun bukan berarti mengunjungi orang yang meninggal saja. Melainkan, arti kata ziarah adalah bisa mengunjungi orang yang masih hidup.
Lantas, sekarang bolehkah mengunjungi orang yang sudah wafat atau meninggal?
Baca Juga: Kepala Desa dari Masa ke Masa di Desa Sumingkir Kecamatan Kedungbanteng Tegal
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, boleh saja mengunjungi orang yang sudah meninggal, maka dari itu ada istilah ziarah kubur dan mendoakan mereka.
Begini dalilnya menurut Ustadz Adi Hidayat
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Kuntu nahaitukum ‘an ziarotil qubur ala fazuruha fainnahu yuriqqul qolba wa tudmi’ul ‘aina wa tudzakkirul akhirota wa la taqulu hujro.
Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).” (HR. Hakim).
Dulu, lanjut Ustadz Adi Hidayat, dirinya mengakui bahwa ziarah kubur itu dilarang. Namun, ziarah kubur itu boleh dan apa yang akan dilakukan pada ziarah kubur yakni kembali lagi adalah mendoakan orang yang sudah meninggal dunia.
Lantas, apa doanya, salam terlebih dahulu seperti ini
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Assalamu ’Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu’miniin Wal Muslim, Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun, Wa As-Alullooha Lanaa Walakumul ‘Aafiyah.
Bahkan Anda sekalipun kepada Nabi di Madinah, ziarah diperbolehkan.
Kemudian, jika kepada Wali Sanga juga bisa melakukan ziarah, bagaimana doanya?
Pertama sampaikan salam dan kemudian berdoa seperti ini
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ
"Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqihi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdilhu daaron khoirom min daarihi, wa ahlan khoirom min ahlihi, wa zawjan khoirom min zawjihi, wa adkhilkul jannata, wa a'idzhu min 'adzabil qobri wa 'adzabin naar."
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, doakan mereka lalu berikanlah kemuliaan pada mereka yang sudah mendakwahkan islam nusantara, Ya Allah muliakan keluarganya, berikan kekuatan untuk keluarganya dalam keadaan yang baik.
Demikian juga diri kita, kita sampaikan bahwa kami pun sadar bahwa suatu saat kami pun akan dimakamkan, maka wafatkan kami Ya Allah seperti Engkau wafatkan mereka dan yang terbaik.***