Cegah Stunting, Budayakan Makan Bareng Lebih Masif

- 25 Februari 2024, 07:15 WIB
Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar saat Launching Gerakan Makan Bareng di Balai Desa Tengki
Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar saat Launching Gerakan Makan Bareng di Balai Desa Tengki /Doc/

SEPUTAR PANTURA - Pemerintah Kabupaten Brebes terus berkomitmen melakukan percepatan penurunan stunting melalui berbagai langkah. Gerakan Makan Bareng Bersama Bupati, menjadi inovasi terbaru untuk percepatan penurunan yang akan dilakukan secara massif. Pasalnya, Kabupaten Brebes angka stuntingnya masih tinggi sehingga diperlukan Langkah-langkah strategis dan inovasi yang jitu.

"Hari ini saya melaunching makan bareng bupati dengan anak-anak, diawali di Desa Tengki. Saya perintahkan nanti bisa menyebar ke desa-desa lain di Kabupaten Brebes ini," ucap Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar saat Launching Gerakan Makan Bareng di Balai Desa Tengki, Kecamatan Brebes, Rabu 21 Februari 2024 lalu.

Iwan mengatakan, tujuan gerakan tersebut untuk memerangi stunting melalui budaya makan siang yang baik, melalui budaya sengkuyung yang baik. Makan baik itu cukup gizi dan nutrisi secara bersama-sama.

Baca Juga: Sambut Bulan Suci Ramadhan, RSI PKU Muhammadiyah Tegal Tambah Armada Ambulan, Layani Kesehatan Masyarakat

"Saya juga ingin membudayakan orang yang mampu, orang yang punya uang untuk peduli, tolong segera berbuat baiklah untuk masa depan anak-anak ini," tuturnya.

Mengatasi stunting, kata Iwan, langkah yang dilakukan jangan biasa-biasa saja. Upaya pemerintah juga perlu didukung oleh semua pihak, agar Brebes akan segera turun angka stuntingnya.

"Saya sangat sayang dengan anak-anak ini, saya harap dukungan kesadaran dari semua unsur selain Pemkab, pelaku usaha, camat, lurah, tokoh masyarakat juga ikut serta memerangi stunting di Brebes," ujarnya.

Baca Juga: Pj Bupati Tegal Resmikan Kantor Sekretariat PWI Kabupaten Tegal

Terakhir Iwan mengingatkan, sasaran stunting lainnya yang juga penting yakni remaja putri dan pasangan calon pengantin, karena apabila calon pengantin secara fisik dan kesehatan tidak siap untuk menikah dan melahirkan maka muncul stunting baru.

"Jangan sampai ada keluarga yang menikahkan anak di bawah umur atau di bawah umur 19 tahun, kemungkinan ini bisa muncul stunting lagi," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Dimas Reza Y


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x