SEPUTAR PANTURA – Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo meninjau pelaksanaan pekerjaan perbaikan empat ruas jalan dan penataan koridor Jalan Gajah Mada di kawasan Simpang Patung Obor Kota Slawi pada September 2023 lalu.
Adapun ruas jalan yang ditinjau antara lain jalan ruas Pagerbarang-Jatibarang, ruas Margasari-Jedug, ruas Ujungrusi-Banjaran, dan ruas Kalisoka-Gumayun.
Bupati Umi mengungkapkan, sampai dengan minggu keempat bulan September ini sudah ada pekerjaan fisik tuntas selesai 100 persen. Meski demikian, ada cacatan dari orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini yang menurutnya jadi permasalahan baru, yaitu pekerjaan jalan rigid beton di ruas Ujungrusi-Banjaran. Level perkerasan jalan yang terlalu tinggi berpotensi masuknya limpasan air hujan ke bahu jalan sehingga menurutnya perlu pengurukan atau pelandaian supaya tidak terjadi genangan.
Baca Juga: Kapolres Pemalang Minta Anggotanya Tetap Netral Selama Tahapan Pemilu 2024
“Menurut saya ada sedikit yang perlu diantisipasi, yaitu mengalirkan limpasan air hujan di bahu jalan supaya bisa masuk drainase di ruas Ujungrusi-Banjaran. Jadi perlu diuruk atau dilandaikan bahu jalannya supaya saat hujan airnya tidak menggenang, tidak becek juga,” ungkap Umi, Sabtu 7 Oktober 2023.
Terkait itu, Umi pun menyampaikan ucapan terima kasihnya pada sejumlah pemilik toko yang secara swadaya menguruk bahu jalannya dengan pasir dan batu. Dia berharap, hal serupa dapat diikuti pemilik toko lainnya supaya juga tidak membahayakan pengguna jalan.
Sepanjang pengamatannya, hampir semua saluran samping atau drainase di tepi jalan kondisinya penuh timbunan sampah. Hal ini tentunya akan mengganggu fungsinya untuk melimpaskan air hujan karena selain kapasitasnya berkurang juga bisa menjadikan aliran air tersumbat dan berakibat banjir saat hujan tiba.
Baca Juga: Pekerjaan Rehab Rumah Tidak Layak Huni di Desa Lebakgowah dan Lebaksiu Lor Tuntas 100 Persen
Sebelum hal itu terjadi, Umi mengajak warga terutama di sepanjang saluran drainase untuk bersama-sama bergotong-royong membersihkannya dari timbunan sampah dan sedimen tanah serta mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke dalamnya.
“Kita sudah bangunkan saluran drainase ini dengan biaya yang tidak murah. Sehingga kita harapkan ada partisipasi warga untuk menjaga fungsinya, minimal tidak buang sampah ke saluran ini. Kalau tidak fungsi hanya karena sumbatan sampah kan eman-eman,” tuturnya.