Atraksi Kuda Lumping pada Festival Seni dan Budaya Bupati Tilik Desa 2023 Gemparkan Penonton Jatinegara

- 4 Agustus 2023, 15:35 WIB
atraksi kuda lumping di Festival Seni dan Budaya program Bupati Tilik Desa 2023 Desa Luwijawa Kecamatan Jatinegara
atraksi kuda lumping di Festival Seni dan Budaya program Bupati Tilik Desa 2023 Desa Luwijawa Kecamatan Jatinegara /Doc/

SEPUTAR PANTURA – Festival Seni dan Budaya dalam rangka Bupati Tilik Desa 2023 yang berhasil diselenggarakan di Desa Luwijawa, Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal berlangsung meriah. 18 peserta dari 17 Desa se Kecamatan Jatinegara ikut menampilkan aksi yang terbaik mereka.

Kegiatan yang digagas oleh Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKD-KT) dan Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) itu menyuguhkan penampilan yang luar biasa dari para peserta dari desa masing-masing se Kecamatan Jatinegara. Mulai dari penampilan, terbang jawa, hadroh, kuda lumping, tari-tarian, kasidah, rebana, calung, tembang tegalan rok, kuntulan hingga kesenian sintren.

Dari beberapa penampilan, pengunjung kaget dibuat main oleh aksi kesenian kuda lumping dari dua desa yakni Desa Sumbarang dan Desa Kedungwungu. Saat tampil, warga bergegas langsung berkerumun didepan panggung besar demi melihat aksi 8 buah kuda lumping itu.

Baca Juga: Sebagian Besar Rusak, Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Soroti Pembayaran Retribusi Tiket Masuk Non Tunai Guci

Mereka tercengang dengan aksinya lantaran 8 orang tiba-tiba tak sadar dan menaiki kuda lumping tersebut.

Dalam aksinya, mereka yang menaiki kuda lumping nampak menari-nari tidak jelas yang juga diikuti atraksi dengan cambuk yang dilontarkan kepada penaik kuda lumping itu.

Tak lama kemudian mereka tersadar. ”Itu namanya kuda lumping janturan,” ucap seseorang yang memimpin kuda lumping tersebut.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru Hari Ini Jumat 4 Agustus 2023, Dapatkan Hadiah Terkini

Sebagian pengunjung pun kaget karena mereka jarang melihat pertunjukan seperti itu. ”Jujur kami kaget. Sampai jantungnya cop-copan,” ucap Desy, salah satu pengunjung.

Berbeda dengan kuda lumping dari Desa Kedungwungu. Kepala Desa Kedungwungu Abdul Mukhit yang juga memimpin pertunjukan itu menamakannya Kuda Lumping Kalijingkang. Para penampil awalnya menyalakan ukup atau menyan. Empat perempuan berdiri disamping kuda lumping. Saat kemudian music dinyalakan, empat perempuan itu menaiki kuda lumping dan langsung menari.

Halaman:

Editor: Dimas Reza Y


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x