Network
SEPUTAR PANTURA - Ruwat Bumi Guci di objek wisata Kabupaten Tegal itu akhirnya digelar. Tradisi yang berlangsung setiap tahunnya dibulan Muharram itu merupakan wujud nyata ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta.
Bupati Tegal, Umi Azizah diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal, Uwes Qoroni mengatakan, tradisi Ruwat Guci Bumi ini disajikan mempertontonkan hasil bumi yang diarak oleh masyarakat Guci. Selain itu, juga rebutan hasil bumi hingga pemandian dan pemotongan kambing kendit di OW Guci, Kabupaten Tegal, Rabu 26 Juli 2023.
"Kambing kendit ini adalah kambing yang secara khusus dicari untuk upacara di Ruwat Guci Bumi. Kambing tersebut lalu dimandikan dan disembelih yang kemudian dagingnya dibagikan masyarakat sebagai wujud rasa syukur," ujarnya.
Baca Juga: Rail Clinic Hadir di Stasiun Prupuk Tegal, Beri Pelayanan Kesehatan Gratis pada Masyarakat
Dikatakan, bahwa kambing kendit ini diartikan sebagai menyatukan warga masyarakat setempat hingga pemerintah. Dimana, kambing tersebut memang beda yakni terdapat sebuah ikat berwana putih dibagian perut.
"Kambing tersebut dicari dengan kriteria standar yang ada dan bisa dicari diseluruh pelosok Indonesia," pungkasnya.
Dijelaskan, bahwa dalam tradisi Jawa yang menggunakan kembang, pemaknaan nama kembang divisualisasikan menjadi 3 kembang. Yakni, kembang kantil, kembang mawar dan kembang kenanga.
Baca Juga: New! Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru Hari ini Rabu 26 Juli 2023, Gratis Klaim dan Pakai
"Kantil itu ibaratnya adalah cerita tentang kita dilahirkan, sementara mawar melambangkan bahwa didunia ini penuh aneka dan dinamika. Sementara, kenangan yang berarti tinggal," bebernya.
Kaitan dengan kembang kantil ini, lanjut ia, diharapkan bahwa Guci bisa terlahir putih dan suci lagi.
