SEPUTAR PANTURA - Bali, pulau Dewata yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, menawarkan berbagai atraksi wisata yang menarik.
Salah satu yang paling populer adalah pertunjukan Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu.
Tari Kecak bukan sekadar tarian biasa, melainkan sebuah pertunjukan budaya yang sarat makna dan dikemas dengan apik, diiringi pemandangan matahari terbenam yang memukau.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Taman Nasional Baluran: Harga Tiket Masuk Murah dan Terjangkau!
Sejarah dan Makna Tari Kecak
Tari Kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh seniman Bali, Wayan Limbak.
Tarian ini terinspirasi dari kisah Ramayana, di mana para penari pria, tanpa iringan musik, melantunkan vokal "cak" dan "kecek" untuk mengiringi tarian Rama, Sita, dan Hanuman dalam usaha mereka menyelamatkan Dewi Sita dari cengkeraman Rahwana.
Lebih dari sekadar tarian, Tari Kecak memiliki makna filosofis yang mendalam.
Vokal "cak" dan "kecek" melambangkan kekuatan dan persatuan, sedangkan gerakan tari para penari menggambarkan perjuangan Rama dan pasukannya melawan kejahatan.
Editor: Dimas Reza Y